Web Site

Web Site
STIMIK DCC LAMPUNG MENJAWAB SEMUA IMPIAN

Sabtu, 23 Oktober 2010

Memburu Kencing Onta yang Kontroversial


Sabtu 23 Oktober 2010/ 11.45 wib 





Udonews - Ketika baru dua hari, kami wartawan yang tergabung dalam media center haji (MCH), tiba di Madinah, kami membicarakan rencana untuk membuat feature, salah satunya tentang peternakan onta sekaligus mencoba susunya yang baru diperah.

Namun seorang petugas haji yang sudah lama mukim di Arab Saudi menyatakan bila sekarang yang diburu bukan lagi susu onta melainkan kencingnya. Katanya, kencing onta bisa menjadi obat bagi aneka penyakit berat.

Maka, kami pun akhirnya menuju peternakan onta di kawasan Abu Duud, Madinah. Di salah satu peternakan milik Khalid, kami melihat sejumlah jamaah calon haji Indonesia sedang mencoba susu onta. Beberapa juga membelinya untuk dimasukkan ke botol air minum meniral.

"Susu harganya 5 riyal," kata salah seorang pegawai peternakan dalam bahasa Arab. Lelaki berkulit hitam gelap tinggi besar itu dengan cekatan menyaring susu onta saat menuangnya ke dalam sebuah mangkok kecil.

Di sekeliling kami hanya padang tandus dan gunung-gunung gersang. Cuaca sangat terik. Sepanjang mata memandang, tanah-tanah kering berdebu, selain gunung, hanya onta dalam kandang-kandang sederhana. Para 'penggembala' onta jumlahnya hanya sedikit dibanding jumlah onta yang begitu banyak.

Dengan cuaca yang panas, minum susu onta terasa sangat segar. Tidak cuma menyegarkan, susu onta juga memberikan energi yang melimpah. Katanya susu ini memiliki kandungan kalori lima kali dibandingkan nasi.

"Segar. Rasanya manis, padahal kan tidak dikasih gula," kata salah seorang jamaah haji kepada Udonews.

Peternakan onta milik Khalid merupakan salah satu peternakan yang sering dikunjungi jamaah Indonesia. Peternakan yang sudah dibuka selama 20 tahun ini mempekerjakan 12 pekerja dari Sudan. Untuk kerjanya itu, para  penggembala' itu tidur dan makan di peternakan. Ada sofa-sofa tua yang warna kain pembungkusnya sudah luntur dan sebuah tenda kecil tempat para pekerja tidur.

"Kami tugasnya tidak cuma menjaga, tapi juga memberi makan onta dan memeras susunya. Susu onta hanya kami peras kalau ada orang yang datang dan ingin membelinya sebab susunya tidak tahan lama," jelas Zul, salah seorang pekerja di peternakan itu.

Penghasilan terbesar dari peternakan onta tentu saja berasal dari dagingnya. Onta yang besar dihargai sekitar 15 ribu sampai 20 ribu riyal. Sementara onta yang kecil harganya antara 5 ribu sampai 7 ribu riyal.

Makanan onta adalah rumput. Tapi sayangnya rumput sangat mahal. Tahu sendirikan Arab sangat tandus, sehingga rumput pun tidak bisa tumbuh kecuali lewat perawatan yang menghabiskan biaya supermahal. Seikat rumput harganya 5 riyal, lebih mahal daripada jus yang seukuran 200 mililiter yang dihargai hanya 1 riyal ataupun kebab yang harganya hanya 4 riyal.

Singkat kata dengan uang 5 riyal orang sudah bisa makan dengan kenyang di Madinah. Mungkin karena harga rumput yang mahal, makanan onta pun tidak hanya rumput, tapi juga roti kering dan koran.

Setiap onta menghasilkan susu yang berbeda-beda. Bila sedang banyak, satu onta bisa memberikan satu ember susu yang beratnya sekitar 10 kilogram.

Setelah berkeliling peternakan, memotret onta-onta juga sejumlah teman mencicipi susu onta, kami pun menanyakan soal kencing onta. Pekerja peternakan itu membandrol susu onta dengan harga lebih mahal dibanding susu onta. Kencing onta ukuran sekitar 250 mililiter ditawarkan dengan 100 riyal.

Si pekerja itu bercerita, kencing onta berfungsi untuk obat. Cara memakainya bisa dioleskan di kepala, di perut ataupun diminum langsung. Untuk meyakinkan yang dijualnya kencing onta sungguhan, si pekerja itu pun meminum kencing onta tersebut.

"Kalau ditaruh di dalam kulkas kencing onta ini bisa awet sampai berbulan-bulan," promosi si pekerja peternakan.

Kencing onta ini diceritakan bisa menyembuhkan penyakit ginjal, sakit gula atau penyakit berat lainnya. Masalahnya apakah kencing onta itu halal atau haram untuk dikonsumsi masih menjadi kontroversi.

Banyak yang berpendapat kencing adalah najis, sehingga minum kencing onta pun hukumnya haram. Tapi ada juga yang berpendapat lain, susu dan kencing onta disebut merupakan obat yang diperbolehkan.

Kepala Seksi Pelayanan Umum dan Bimbingan Ibadah Daker Madinah Djawahir Tantowi Majedi menyatakan kencing onta boleh dijadikan obat bila dalam kondisi darurat.

"Kalau masih ada obat yang lain ya sebaiknya dengan obat yang lain saja," kata Djawahir.

1 komentar:

udo_iin mengatakan...

walah... kemaren yang di bicarakan kopi luwak.. sekarang berganti Kencing Onta.... apa yang akan di perdebatkan kembali ya,.. oleh para pejabat yang di atas sana....