Jakarta -
Anggota Dewan selingkuh menjadi salah satu pengaduan yang diterima
Badan Kehormatan (BK) DPR. Namun ini bukan berarti BK DPR segera
memproses pengaduan ini.
"BK sebaiknya menangani yang jadi prioritas. Misalnya saja anggota yang jadi
terdakwa korupsi, mangkir dari kewajiban, bepergian ke luar negeri," kata pengamat politik UGM Arie Sudjito dalam perbincangan dengan Udonews, Jumat (22/10/2010).
Menurutnya, hal-hal yang berkaitan dengan ranah privat seperti laporan selingkuh itu tidak seharusnya menjadi prioritas.
"BK buat prioritas dulu. Jangan semua hal langsung ditangani. Kalau menangani yang privat dulu, susah nanti," lanjut Arie.
Menurut dia, soal perselingkuhan ada baiknya publik saja yang menilai. Sebab tugas BK lebih berkenaan dengan etika politik dan kedisipin anggota.
Dia mengingatkan agar BK DPR tidak terjebak dengan masalah yang kurang prioritas. Karena bisa jadi hal itu sengaja dimunculkan untuk mengaburkan sekian banyak masalah yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih BK.
" Ini seperti waktu kita banyak isu, seperti HAM, korupsi, lalu muncul isu Ariel. Jangan terjebak ke sana," tutur pria yang juga peneliti IRE ini.
Arie khawatir jika BK memprioritaskan masalah privat maka akan terpolitisasi luar biasa. Like and dislike di tubuh BK pun akan muncul.
"Silakan terima pengaduan apapun, tapi sekali lagi buatlah prioritasnya dengan baik. Ingat peran kelembagaan yang ada, jadi sebaiknya keluarkan unsur pribadi untuk membenahi lembaga ini," ucap Arie menutup pembicaraan bersama Udonews.
2 komentar:
namanya juga manusia,... anggota dewan juga manusia... cuma klo selingkuh ya.. bagusnya di pecat aja.. gak bagus bwt contoh... kalo pemimpin aja udah suka selingkuh... gimana kerjaan nya sebagai wakil rakyat... pasti semua kebijakan dari pemerintah pasti nyelenweng semua tuh... seperti bantuan untuk orang miskin.. pastinya di korupsi....
darsar. bunuh aja tuh.. tukang selingkuh...
Posting Komentar